Bismillahirahmanirrahim....
bersama dengan ini, ditetapkan nama-nama tiap divisi untuk LDK 3 SMK Al-Khairiyah
1. P3K : ELDA, DEWI LINDAWATI, NURHALIZA, KARTIKA
2. KONSUMSI : DIAN NOVITA, HERNI, ASMARITA, HARIYOMAN, RENI, SITI
NURLAILI, NURHALIZA, RADIA.
3. LOGISTIK : SAHRUDIN, ZIADI, PAUZI, APRIZA
4. ACARA : ANGGA, MERI, FIRMAN, MOLISA
5. MOBILE : RICHI, DAPIK, MAHARANI
TIM FASILITATOR :
ARGUNTUR
ANDIS
SODRI,
WATI
TRI MARGO R
SARMILA
HARAP SETIAP DIVISI MENYUSUN PROGRAM KERJA SELAMA KEGIATAN.
LAKSANAKAN DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB.
Yang Muda Berprestasi
Kamis, 24 September 2015
Minggu, 21 Desember 2014
KEPADA SELURUH SISWA DAN SISWI KELAS XII SMK AL-KHAIRIYAH, AGAR DAPAT MEMBUKA ALAMAT DI BAWAH INI :
http://un.data.kemdikbud.go.id/member/Sekolah.aspx?kode=d99a66c2-a56a-41d5-88f9-a9ea93b62e27&level=5
HARAP UNTUK DIPERHATIKAN :
1. DATA TERSEBUT ADALAH DATA PESERTA UN TAHUN AJARAN 2014-2015.
2. SILAHKAN CEK NISN ANDA DENGAN MENGKLIK PADA BAGIAN NAMA.
3. NISN YANG TERTERA PADA DATA TERSEBUT ADALAH NISN LAMA (BAGI NISN SISWA YANG TIDAK BERMASALAH), DAN NISN BARU (BAGI SISWA YANG NISN NYA
KEMARIN BERMASALAH)....
4. BAGI SISWA YANG BERNAMA SARI ANDIRA DAN FUJI KAREJA, PERUBAHAN
TANGGAL LAHIR MASIH DALAM PROSES ANTRIAN PENGAJUAN.
5. BAGI SISWA YANG MASIH TERDAPAT MASALAH DENGAN NISN, HARAP SEGERA
MENGHUBUNGI OPERATOR
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Kamis, 11 Desember 2014
CERITAKU SUATU MALAM
By: papateladansipni
didedikasikan untuk almamater kampus biru (_____________)
Catatan pengarang :
-
cerita ini dimaksudkan untuk selalu mengingatkan penulis agar selalu
memperbaiki diri sendiri.
-
Betapa seringnya kita mengabaikan perubahan pada diri, seakan
sudah menjadi baik dengan berusaha mengharap dan menuntut yang lain berubah dan
Walaupun kita sudah berbuat benar, tapi adakalanya tetap disalahkan. Jangan
risau, allah Allah tetap akan mencintai yang benar. (Aa Gym)
Kamis
malam, 11 Desember 2014, kurang lebih pukul 19.00 wib. Saya ditugaskan untuk
menghadiri kegiatan rutin yasinan setiap malam Jumat. Saya menurut dan akhirnya
saya berangkat dengan motor vega putih andalan saya. Sesampainya di tempat
tujuan, ternyata baru ada satu tamu dan terlihat beliau belum turun dari sepeda
motornya tanda beliau juga baru tiba.
Begitu
saya tiba, seperti biasa saya langsung menghadapkan si vega ke luar. Si tamu pertama tadi terheran dan bertanya “
kenapa koq gitu?” sayapun menjawab “aiih, biasalah, biar mudah keluar”
(tentunya masih banyak alasan lain selain itu). Di rasa benar, tamu pertama pun
ikut menghadapkan sepeda motornya ke luar. Kemudian sayapun memperhatikan
tamu-tamu yang hadir beberapa waktu kemudian. Ternyata, sebagian tamu-tamu itu
juga ikut menghadapkan sepeda motornya keluar dan hanya sedikit sekali yang
tidak.
Ups! Seketika
saya jadi teringat dengan kondisi institusi pendidikan tempat saya diberi
kesempatan untuk berkarya. Kondisi tersebut jauh berbeda. Sebagai manusia
biasa, saya mengupayakan untuk melakukan dan memberikan yang terbaik dari
hal-hal terkecil yang bisa saya lakukan. Seperti membiasakan sepatu dan si vega
selalu menghadap keluar apabila parkir. Terkadang juga merapikan sandal atau
sepatu, memisahkannya dari milik laki-laki dan perempuan.
Satu
hal yang menurut saya unik adalah adanya perbedaan antara masyarakat umum yang
notabene…..hmmm mungkin hanya tamat SMA atau bahkan SMP, mau mengikuti sesuatu
perubahan dengan alasan yang logis “agar mudah keluar”. Namun, koq justru di
lingkungan pendidikan sebesar dan semegah institusi saya ini, yang notabene
tenaga pengajarnya dan tenaga administrasi dan tata usahanya telah mendapat
gelar SARJANA, lengkap dengan AKTA IV yang entah didapat dengan cara apa,
justru tidak melakukan hal apapun ketika diberikan stimulus semacam itu. Bahkan
jika saya boleh jujur, rapi dan tertib pun tidak. Sepatu parkir dan berserakan
tidak karuan…motor parkir nyaris di depan pintu, sisa makanan dan bungkusnya
berserakan di dalam kantor, dan menurut saya sama sekali tidak menunjukkan
nilai-nilai ketertiban yang dapat dicontoh oleh siswa.
Perbedaan
perilaku antara tenaga pengajar dan staff dengan masyarakat umum tadi cukup
menggelitik bagi saya dan membuat saya berhipotesis bahwa “tingkat pendidikan
tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku” (meskipun saya juga menyadari bahwa kejadian
sesaat tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan hipotesis dan diperlukan
kajian lebih lanjut)
Saya
jadi berfikir, bagaimana mungkin kita bisa melakukan hal-hal yang besar jika
hal yang kecil saja tidak tidak dapat dilaksanakan? Bagaimana mungkin kita
dapat menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk jika pada saat pagi dan sesaat
bekerja berkata “aduh, pusing saya” kemudian meninggalkan pekerjaan tersebut
dan keluar mencari makan di luar jam istirhat?
Hahahahahahahahaha……………,
rasanya lucu sekali.
bersambung .....
Jumat, 06 Desember 2013
Pada dasarnya, semua masalah yang dihadapkan pada kita, itu ada jalan keluarnya....tapi kenapa terkadang semua merasa sangat sulit...bisa saja itu terjadi karena kita berada pada titik jenuh, dan yang lebih fatal lagi adalah, karena kita lupa dengan yang MAHA MEMECAHKAN MASALAH.
Tak hanya itu....instrokpeksi diri adalah hal yang tak kalah penting....sebuah pertanyaan mendasar...APAKAH KITA PANTAS UNTUK MENDAPATKAN PERTOLONGAN-NYA?
Tak hanya itu....instrokpeksi diri adalah hal yang tak kalah penting....sebuah pertanyaan mendasar...APAKAH KITA PANTAS UNTUK MENDAPATKAN PERTOLONGAN-NYA?
Senin, 16 September 2013
Email Yang Telah Diterima
Berikut nama siswa/I yang telah mengirim tugas
1. Firma Yupita
2. Miki Lestari
3. Yuliana Sanjaya
3. Sri Lestari
4. Camala
5. Candra
6. candra
7. Fuji Kareja
8. Eko Arfian
9. Yuliana WD
10. Tuti Alawiyah
11. Syifa Indra
12. Sigit Febrian
13. Sari Andira
14. Widiana Eka P
15. Vijay (Harap dikirim dengan dokumen word)
Terima Kasih.
Tertanda......Guru Mapel IPS
1. Firma Yupita
2. Miki Lestari
3. Yuliana Sanjaya
3. Sri Lestari
4. Camala
5. Candra
6. candra
7. Fuji Kareja
8. Eko Arfian
9. Yuliana WD
10. Tuti Alawiyah
11. Syifa Indra
12. Sigit Febrian
13. Sari Andira
14. Widiana Eka P
15. Vijay (Harap dikirim dengan dokumen word)
Terima Kasih.
Tertanda......Guru Mapel IPS
Jumat, 25 Januari 2013
Sungguh, bukan suatu hal yang mudah. Perjuangan itu sama sekali tidak ringan. Tapi Demi Tuhan ku Yang Maha Agung.....Aku sangat-sangat berterima kasih padanya karena, sungguh ketidakberadaanya di samping ku membuatku benar-benar faham akan kekuatan yang kumiliki karena sampai detik ini aku mampu bertahan dalam luka parah yang dibuatnya tanpa suatu alasan apapun yang dapat diterima oleh akal/bahkan perasaan sekalipun melainkan hanya ego semata.
Teori geologi yang sudah menjadi fakta menyatakan bahwa, batuan yang membeku dalam suhu tinggi memiliki kekuatan atau tingkat kekerasan yang lebih daripada batuan lain atau sekedar batuan sedimen.
Aku akan menikmati hari-hari yang sudah dibumbui oleh janji-janji manis Sang Pencipta yang sedikitpun tak akan Dia ingkari. Dan kini, Aku "rintis" sebuah kehidupan yang penuh cinta, penuh kasih dan kedamaian abadi....dibingkai dalam sebuah aturan Illahi, dan bersama dengan itu, akan kutemukan makhluk yang akan menemani ku berjuang untuk kehidupan "Bangsa" yang lebih baik dan bertemu dengan DIA...yang menciptakan dan mempertemukan kami kelak....
Langganan:
Postingan (Atom)